Lebak, PublikBanten id RangkasBitung - Adanya peristiwa warga geruduk 2 remaja di rumahnya sendiri yakni di kampung pasir bungur desa cimaga kecamatan cimarga, kabupaten Lebak - Banten. Kamis 26 / 09 / 2024. Yang kebetulan remaja tersebut adalah siswa baru di SMAN 1 Cimarga menjadi viral karena proses geruduk warga mengabadikannya dengan merekam dengan video, dan video tersebut beredar di medsos.
Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Komite Sekolah SMAN 1 CIMARGA H.Kosim Amsori angkat bicara mengenai kejadian itu, dimana komite sekolah selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah, Pihak sekolah mendapatkan informasi dari masyarakat hari Selasa jam 16.06 WIB tempat kejadian di Rumah Pelaku dan Terkonfirmasi remaja tersebut juga bersekolah di SMA Cimarga. Ada beberapa hal yang perlu kita sampaikan ke publik agar tidak menjadi informasi yang keliru, tendensius, dan liar diantaranya :
1. Bahwa kejadian tersebut bukan di sekolah dan bukan pada jam sekolah, bahkan karena sedang melaksanakan STS, jam ujian hanya dengan jam 12.30. Setelah itu dipulangkan.
2. Hari Rabu pagi Orangtua datang ke sekolah meminta maaf atas kelakuan anaknya yang mencoreng nama baik sman 1 cimarga. Meskipun kejadiannya berada dirumah yang bersangkutan. kemudian sebagai bukti penyesalan orangtua, maka pihak orangtua menyatakan mengundurkan diri.
3. Pihak sekolah sesuai dengan peraturan yang ada, maka sepakat mengambil keputusan untuk mengeluarkan siswa tersebut sebagai bentuk penegakan aturan dan etika.
H.Kosim sebagai ketua komite dan tokoh menyampaikan agar persoalan ini menjadi perhatian kita semua dan menjadi tamparan bagi para orangtua bahwa pengawasan yang ketat saat di rumah perlu diperbaiki, apalagi Menurut keterangan warga yang namanya tidak mau di publikasikan menerangkan. "Siswa SMAN 1 Cimarga yang berinisial MS dan SL Pasangan dua sejoli dan sudah lama memadu kasih, " mereka menjalin hubungan asmara sejak duduk di bangku SMP.
Ini kelalaian kita semua sebagai para orangtua dan masyarakat, mengapa ketika sudah tau bahwa 2 remaja ini sering berduaan sejak dibangku sekolah SMP, tapi membiarkan saja. pihak sekolah tidak bisa mengawasi tiap detik ketika anak berada di rumah nya. Untuk itu kita berharap, mendidik anak itu tanggungjawab bersama, terutama orangtua, masyarakat, dan guru disekolah. Jadi kita semua harus berbagi peran sesuai tempatnya, dan orangtua ketika masyarakat memberitahukan soal prilaku anak nya jangan marah, malah harus berterimakasih karena telah mangawasi anak nya.
Jadi kalau ada orang yang menganggap bahwa mendidik siswa itu seluruhnya adalah tanggungjawab guru disekolah, ini dipastikan kurang pengetahuan dan sangat miris sekali memahami soal pendidikan anak. Karena disekolah sendiri upaya dalam menanamkan akhlak terhadap siswa telah dilakukan dengan berbagai program misalnya ; jumat taqwa, mengaji, tausiah, pendidikan moral, yang melibatkan guru agama, tokoh agama, serta partisipasi masyarakat bersama komite. Tutup H Kosim..
( Tim media)